Jumat, 25 Januari 2013

Asma'ul husna #24 : Al Muiz = Yang Maha Memberi Kemuliaan

Allah adalah pemilik kerajaan di langit dan di bumi. KekuasaanNya sangat tidak terbatas. Dialah Yang Maha Mulia, dan hanya Allah yang dapat memberi kemuliaan kepada makhluk yang Dia kehendaki.


Asma'ul husna #23 : Ar Raafi = Yang Maha Meninggikan

Allah, tiada satupun makhluk yang bisa menentang kehendakNya. Allah sangat sayang kepada makhlukNya dan tidak ingin manusia dibujuk rayu oleh iblis selama di dunia ini. Untuk itu Allah kemudian menurunkan kitab suci agar manusia selalu taat kepada aturanNya. Dan juga Allah mengutus rasulNya untuk memberi peringatan agar manusia ingat kepada Allah,  tempat manusia kembali.
Sebagian manusia taat namun sebagian manusia membangkang. Kepada manusia yang taat dan tunduk, Allah  akan meninggikan derajatnya, mengangkatnya di surga, berkumpul dengan malaikat dan rasul-rasulNya.

Asma'ul husna # 22 : Al Khafidl = Yang Maha Merendahkan

Dialah Allah yang menggenggam kekuasan di langit dan di bumi. Dia yang menguasai hari pembalasan. Dia yang mengetahui isi hati setiap makhlukNya.
Allah merendahkan orang-orang kafir yang menyangka bahwa tiada akan ada hari pembalasan. Allah merendahkan mereka ke dalam neraka jahanam. Tiada satupun makhluk yang dapat menolak kehendak Allah. Allah telah memberi peringatan dan kesempatan kepada semua manusia, namun manusia sangat sombong dan tidak taat kepada Allah sehingga sangat wajar balasan yang mereka terima. Sungguh azab Allah sangat perih.

Asma'ul husna #21 : Al Basith = Yang Maha Memperluas

Sifat Al Basith merupakan kebalikan dari sifat Al Qabidl. Maksud dari asma Allah ini juga hampir sama dengan Al Qabidl. Allah memperluas rezeki kepada siapa saja yang dikendakiNya. Hanya Allah yang mengetahui rencana yang baik maupun yang buruk kepada makhlukNya karena Dialah sang pemilik kehidupan dan yang membangkitkan setelah kematian.

Asma'ul husna #20 : Al Qabidl = Yang Maha Menyempitkan

Al Qabidl dapat diartikan sebagai Yang Maha Menyempitkan.
Mengapa Allah yang Maha Besar memiliki sifat menyempitkan? Apabila kita hanya melihat arti dari Al Qabidl saja maka kita tidak akan pernah tahu apa maksud dari sifat Allah ini.
Sifat Al Qabidl ini dimaksudkan bahwa Allah menyempitkan rezeki dari makhluk. Allah yang berkehendak apabila ada mahkluk yang rezekinya dipersempit atau ditahan oleh Allah. Tentu saja, Allah memiliki alasan atas perbuatan tersebut karena kehendak Allah adalah yang terbaik untuk makhlukNya.

Manusia selalu lupa kepada penciptanya ketika dia berada dalam kesenengan, oleh karena itu kadang manusia dibuat dalam keadaan tak berdaya, baik sakit, miskin maupun kehilangan. Allah menyempitkan bagi orang-orang yang lupa kepada Tuhannya, dan tidak mau bersyukur atas kesenangan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Setelah Allah menyempitkan maka kita kemudian teringat kembali kepada Allah, kita pun kemudian selalu mengingat asmaNya dan beribadah kembali. Itulah maksud Allah dengan menyempitkan, agar kita selalu teringat kepadaNya, Allah yang hanya kepadaNya kita kembali.

Asma'ul husna #19 : Al 'Aliim = Yang Maha Mengetahui

Sifat Al Alim berarti Allah adalah Yang Maha Mengetahui. Ilmu Allah meliputi semua yang ada di langit dan di bumi. Tiada satupun yang luput dari pengawasan Allah.
Allah mengetahui semua yang sudah, sedang dan akan terjadi.
Ilmu manusia hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang dimiliki Allah. Manusia tidak memiliki sedikit ilmu kecuali itu atas kehendak Allah. Allah yang telah mengajari manusia dengan menyebut AsmaNya terlebih dahulu. Dengan demikian, manusia harus selalu teringat akan siapa dirinya. Makhluk yang tidak memiliki apa-apa dan sangat bergantung kepada penciptanya yaitu Allah.

Jumat, 18 Januari 2013

Asma'ul husna #18 : Al Fattah = Yang Maha Membuka Pintu Rahmat



Allah memiliki sifat Al Fattah, yaitu Allah membuka pintu rahmat bagi hambaNya. Allah membuka hati yang tertutup, Allah membukakan mata dan mata hati agar kita bisa melihat kebenaran, dan Allah membuka hati untuk dapat mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya sama sekali belum diketahui.

Ada juga yang mengartikan Al Fattah sebagai pembuka kemenangan. Hanya Allah yang bisa memberi kemenangan  kepada hambaNya karena hanya Allah yang berkuasa atas segalanya. Untuk mendapatkan kemenangan, terbukanya pintu, maka kita harus senantiasa berusaha dekat dengan Allah. Tiada sedetikpun kita tidak teringat kepada Allah. Allah adalah pencipta kita maka sudah selayaknya kita selalu mengingat keagungan dan kebesaranNya. Dengan selalu dekat dengan Allah maka insyaAllah pintu terang akan selalu terbuka bagi kita semua. Amiiiinnn.....

Kamis, 17 Januari 2013

Asma'ul husna #17 : Ar Razaq = Sang Maha Pemberi Rezeki




Manusia di dunia ini hampir dalam setiap doanya selalu meminta rezeki kepada Allah karena hanya Allah yang dapat memberikan rezeki kepada hambaNya. Akan tetapi setelah berdoa kita malah melupakanNya. Banyak langkah yang kita kerjakan menjauh dariNya. Allah hanya hadir ketika setelah azan berkumandang, sajadah terbentang, takbir diucapkan. Namun setelah salam, selesai pula peran Allah bagi kita dalam mencari rezeki. Ketimbang memikirkan Allah ketika mencari rezeki, kita lebih banyak memikirkan konsumen, nasabah, atasa, anak, suami, istri, orang tua, perut......

Padahal hanya Allah yang bisa mengabulkan keinginan kita itu. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah. Tiada kekuatan yang dapat menandingi kekuatan Allah. Tiada tuhan selain Allah. Namun dalam kenyataannya, kita banyak memperlakukan tuhan-tuhan lain untuk kepentingan kita. Sungguh suatu perbuatan yang sangat berdosa.

Allah adalah Sang Maha Pemberi Rezeki. Hanya Dia yang mampu memberikan rezeki kepada makhukNya, bahkan sebelum manusia lahir di dunia ini, semua telah dicatat rezeki yang akan diterimanya. Namun manusia seringkali lupa. Lupa siapa Tuhannya. Astagfirullah.......

Bahkan kita sering menyalahkan Allah ketika rezeki kita sedikit dan menyanjung diri sendiri ketika sedang mendapat banyak rezeki. Sungguh manusia itu kurang bersabar dan bersyukur. Padahal rezeki itu tidak hanya materi, tidak hanya kekayaan. Kita sering melupakan dua rezeki demi mengharap rezeki materi. Kedua rezeki itu adalah sehat dan waktu luang. Ketika kita kehilangan keduanya, barulah berasa kalau sehat dan waktu luang itu tidak ternilai oleh uang.
Bahkan kita sering menyepelekan keluarga yang bahagia demi mengejar karier, mengejar uang. Ketika keluarga pecah tercerai berai, barulah kita sadar bahwa keluarga adalah nikmat yang tiada tara, penyejuk hati bagi setiap orang.
Manusia memang sering lupa, tapi kadang lupanya keseringan...... Sungguh benar-benar kita telah lalai akan firman Allah dalam surat Ar Rahman yang bahkan diulang sampai 31 kali, "Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?"
Sungguh manusia itu benar-benar dalam keadaan lalai........
Astagfirullah........


Asma'ul husna #16 : Al Wahab = Sang Maha Pemberi Karunia




Sifat Allah Al Wahab bermakna Allah Pemberi Karunia. Sebagai pemilik kerajaan di langit dan di bumi, maka Allah akan memberi karunia kepada semua makhlukNya. Dan Allah tidak pernah meminta balasan dari makhlukNya atas pemberian itu. Hanya saja, kita sebagai makhluk yang telah diberi karunia yang begitu besar, adalah sangat tidak pantas bila kita tidak bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Allah tidak pernah membutuhkan makhlukNya, kitalah yang selalu membutuhkanNya.

Allah, sangat menyayangi makhlukNya. Sebelum mahkluk meminta, Allah telah memberikan apa yang tidak diminta. Alangkah serakahnya manusia, yang selalu meminta namun tidak pernah mau bersyukur atas pemberian Allah kepada kita. Sungguh kita adalah makhluk yang sangat kurang bersyukur padahal kita telah diberi akal dan pikiran!

Selasa, 15 Januari 2013

Asma'ul husna #15 : Al Qahhar = Yang Maha Menundukkan

Sifat Allah Al Qahhar diartikan sebagai Yang Maha Menundukkan. Ia adalah Allah yang menundukkan siang dan malam, matahari, bulan dan bintang. Semua beredar menurut garis edarnya. Allah menundukkan manusia dan menunjukkan keesaanNya agar manusia mau berpikir.

Allah menundukkan semua makhluk termasuk manusia. Tiada yang dapat menolak rencanaNya. Dia yang menimpakan kehinaan dan Allah pula yang memberi kekuasaan kepada yang dikehendakiNya. Sungguh Allah menggenggam semua makhluk dalam kekuasaanNya.

Sebagai makhlukNya kita harus senantiasa mengambil keteladanan dari sifat Al Qahhar, dengan tidak merasa sombong karena kita hanyalah makhluk yang tiada daya.

Asma'ul husna #14 : Al Ghaffar = Yang Maha Pengampun

Al Ghaffar berasal dari kata ghaffara yang berarti menutupi atau merahasiakan.
Sifat Al Ghaffar berarti Allah menutupi atau merahasiakan kelemahan atau keburukan hambaNya di depan hamba yang lain. 

Dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh hambaNya, diampuni dan ditutupi bukan karena taubat yang dilakukan oleh hambaNya tersebut tetapi karena Allah bersifat Al Ghaffar. Untuk itu, sebagai hamba yang tahu diri akan keberadaannya, maka sudah sepantasnyalah kita selalu memohonan ampunan kepada Allah. Dan kemudian, menjadi kewajiban kita, untuk dapat merahasiakan aib orang lain. Terlarang bagi kita untuk membicarakan aib orang lain.

Senin, 14 Januari 2013

Asma'ul husna #13 : Al Mutashawwir = Sang Pencipta Segala Bentuk





Al Mutashawwir biasanya digandengkan dengan Al Khaliq dan Al Barri. Al Mutashawwir ini diartikan bahwa Allah adalah pencipta segala bentuk. Makhluk yang ada di langit dan di bumi ini tiada satu pun yang serupa. Namun semuanya sangat pantas dan indah dilihat. Tiada satu pun yang sia-sia penciptaannya. Semua memberi kemanfaatan bagi makhluk yang lain.

Asma'ul husna #12 : Al Barri = Yang Menciptakan dari yang tiada




Al Barri sering digandengkan dengan sifat Allah Al Khaliq.
Apabila Al Khaliq diartikan sebagai Sang Maha Pencipta maka Al Barri juga diartikan sebagai Pencipta. Namun penciptaan di sini diartikan sebagai menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Jadi di sini tidak ada unsur menyerupai dengan sesuatu apapun dan tidak meniru sesuatu apapun.


Jumat, 11 Januari 2013

Asma'ul husna #11 : Al Khaliq = Sang Maha Pencipta




Al Khaliq berarti Allah adalah pencipta semua makhluk yang ada di semesta ini. Semua yang ada di langit  dan di bumi adalah ciptaan Allah. Allah menciptakan makhluk dengan wujud yang sempurna dan sebaik-baiknya bentuk. 

Kamis, 10 Januari 2013

Asma'ul husna # 10 : Al Mutakabbir = Sang Maha Pemilik Keagungan



Al Mutakabbir diartikan sebagai Sang Pemilik Keagungan. Dia, Allah yang memiliki keagungan dan kebesaran. 
Dalam menyikapi sifat Allah Al Mutakabbir ini, manusia hendaknya sadar akan siapa dia sebenarnya. Manusia tidak bisa dibandingkan dengan Allah, karena Allah adalah Sang Pemilik Kebesaran, sedangkan manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan tidak ada kekuatan apa-apa.
Manusia adalah makhluk yang hina. Tanpa kebesaran dan kasih sayang Allah, maka manusia tidak akan bisa menaklukkan alam untuk keperluannya sendiri.

Rabu, 09 Januari 2013

Asma'ul husna #9 : Al Jabbaar = Yang Maha Perkasa




Arti Al Jabbaar adalah Yang Maha Perkasa. Dalam Al Jabbar terkandung makna perkasa sehingga Allah memilki otoritas untuk memaksakan kehendakNya. Sifat memaksa  hanya dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah yang mutlak berhak atas hidup dan mati makhluk yang diciptakanNya. Dialah yang berhak atas keagungan dan hanya kepadaNya kita wajib tunduk dan menyembah.

Selasa, 08 Januari 2013

Asma'ul husna #8 : Al Aziz = Yang Maha Gagah

 


Al Aziz sering dimaknai sebagai Sang Maha Gagah Perkasa. Yang dimaksud gagah perkasa di sini adalah kekuatan Allah sangatlah luas dan tidak ada satu kekuatanpun yang dapat menandinginya. 
Sifat yang kuat dan perkasa menunjukkan kekuatan yang tidak ada bandingannya. Ia mengalahkan segala yang menentangNya. Azab, kiamat dan neraka adalah contoh bagaimana kedudukan dan akibat dari makhluk yang mencoba menentang dan mengingkari kekuatanNya.

Asma'ul husna #7 : Al Muhaimin = Yang Maha Pemelihara



Al Muhaimin adalah yang memelihara atau menjaga. Allah memelihara makhlukNya tanpa kecuali, tidak ada satupun yang luput dari pengawasan Allah.  Semut hitam yang kecil, berjalan di atas batu hitam pada malam hari pun tidak akan luput dari penjagaanNya. Bahkan tiada satu daun kering pun yang jatuh tanpa  diketahui olehNya. Penjagaan Allah sangat luas.